Upaya MPAL Pesawaran Lestarikan Warisan Budaya Lampung

Post by Chandra Yuansyah - 27 January 2022

Kominfo - Kunjungan Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) Kabupaten Pesawaran di 3 Kecamatan membawa 3 program unggulan guna pelestarian adat istiadat Lampung.

Ketua MPAL Kabupaten Pesawaran, Farifki Zulkanayen Arif gelar Suntan Junjungan Makhga menjabarkan, program pertama adalah mendata kepengurusan MPAL di Kecamatan.

“Ini kan transisi pengurus MPAL Kabupaten Pesawaran dari yang lama kepada kami yang baru, jadi kehadiran kami untuk memastikan para pengurus di Kecamatan, jika masih aktif kita lanjutkan dan yang tidak aktif akan dilakukan pemilihan pengurus baru,” ungkapnya, Rabu (26/1) via sambungan telepon.

Ditambahkan, dirinya juga menyosialisasikan budaya memakai pakaian khas Lampung di Minggu ke-3 setiap bulannya bagi ASN.

“Bulipat maupun Pucung (topi Lampung) hendaknya dipakai di Minggu ke -3 oleh ASN dan Alhamdulillah disambut baik oleh Camat di Kecamatan masing-masing,” tambahnya.

Dan misi terakhir dari kunjungan MPAL Kabupaten Pesawaran adalah budaya berbahasa Lampung, dan budaya berbahasa Lampung di lingkungan pemerintahan dimaksudkan agar bahasa Lampung tidak tergerus oleh zaman.

“Yang paling penting adalah budaya berbahasa Lampung dalam setiap pelayanan, kita tau di Pesawaran memiliki berbagai macam etnis, artinya ASN juga berkewajiban memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahasa Lampung agar tetap lestari,” tukasnya.

Terpisah, Sekretaris MPAL Kabupaten Pesawaran, Rama Diansyah (Paksi Sejati) menuturkan, kegiatan Anjang silau yang digelar akan dilanjutkan ke Kecamatan lain setelah sebelumnya sudah 3 Kecamatan disambangi.

“Semua Kecamatan, sehingga cita-cita MPAL untuk melestarikan budaya Lampung dapat terwujud dan dilakukan secara bersama-sama,” tuturnya.

Selain itu, kata dia, semua program yang diusung oleh MPAL Kabupaten Pesawaran telah termaktub dalam perbup No 7 tahun 2019.

“Ya ada juga aturannya tentang pelestarian adat istiadat dan warisan budaya yang ada di Kabupaten Pesawaran, jadi kita sosialisasikan hal itu untuk pelestarian baik pakaian maupun bahasa,” katanya.

“Selain itu kami juga akan berkoordinasi dengan Disdikbud Kabupaten Pesawaran agar lebih aktif dalam memberikan pelajaran bahasa Lampung di sekolah sehingga generasi mendatang da tidak asing akan adat istiadat,” pungkasnya. (Rudi/Farul)